https://javaprivatetour.com/wp-content/uploads/2024/01/Nasi-Jamblang-A-Local-Recommendation.jpg' First slide Next

Selasa, 11 Juni 2024


 Bakwan (Hanzi: 肉丸; Pe̍h-ōe-jī: bah-oân) adalah makanan gorengan yang terbuat dari sayuran dan tepung terigu yang lazim ditemukan di Indonesia.[1] Bakwan biasanya merujuk kepada kudapan gorengan sayur-sayuran yang biasa dijual oleh penjaja keliling. Bahannya terdiri atas taoge, irisan kubis (kol) atau irisan wortel, dicampur dalam adonan tepung terigu dan digoreng dalam minyak goreng yang cukup banyak. Dalam bahasa Sunda, bakwan disebut bala-bala atau yéyé serta dalam bahasa Sunda Kuningan disebut pia-pia, di Jawa Tengah terutama daerah Pati juga disebut pia-pia, di Kota Semarang disebut badak, di wilayah eks Karesidenan Banyumas disebut sesuai nama aslinya bakwan, di kota dan kabupaten Malang disebut weci, di Sidoarjo, Surabaya disebut ote-ote dan di Situbondo disebut hongkong . Di Makassar bakwan disebut bikandoang. Bakwan mirip dengan masakan Jepang yasai tenpura (tempura sayur) dan pajeon Korea.[2] Di kota Samarinda, bakwan biasa disebut dengan Ote-Ote.

Kata "bakwan" sebenarnya berasal dari Tiongkok yang terlihat jelas pada kata bak (肉) yang berarti "daging" dan wan (丸) yang berarti "bola". Penggunaan kata bak (肉) ini serupa dengan makanan lain yang memiliki asal dan bahan yang sama seperti bakpao (roti isi daging), bakso (bola daging), bakmi (mi daging), bakpia (kue daging kacang hijau), dan bacang (daging cacah).

Pada saat terjadi perdagangan dan pertukaran budaya di Indonesia, resep makanan pun saling berbaur sehingga mempengaruhi masakan tradisional saat itu. Penggunaan kata bak sendiri sampai sekarang masih digunakan meskipun bakwan tidak lagi berisi daging atau udang.

















 Pindang ikan mas merupakan salah satu hidangan khas dari daerah Sunda yang memiliki rasa yang khas dan lezat. Dalam hidangan ini, ikan mas yang segar direbus dengan bumbu-bumbu tradisional Sunda yang nikmat. Proses pemasakan yang panjang membuat kuah pindang ikan mas ini memiliki cita rasa yang kaya dan mendalam. Pindang ikan mas biasanya disajikan dengan nasi hangat dan sambal terasi yang pedas. Hidangan ini sangat cocok disantap pada saat makan siang atau malam. Selain rasanya yang lezat, pindang ikan mas juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ikan mas mengandung protein tinggi yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Selain itu, bumbu-bumbu tradisional Sunda yang digunakan dalam pindang ikan mas juga mengandung banyak rempah-rempah dan bahan alami lainnya yang memiliki khasiat kesehatan.


Baca artikel selengkapnya di Resep Pindang Ikan Mas Khas Sunda - Resep Nasional
https://www.resepnasional.com/resep-pindang-ikan-mas-khas-sunda/

Berikut ini adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pindang ikan mas: PORSI BAHAN-BAHAN 4 orang 1 kg ikan mas segar 3 batang serai, memarkan 5 lembar daun jeruk purut 4 cm lengkuas, memarkan 3 lembar daun salam 6 buah cabai merah, iris serong 4 buah tomat, potong-potong 2 sendok makan gula merah, serut Garam secukupnya Air secukupnya Langkah-langkah Membuat Pindang Ikan Mas Khas Sunda Daftar Isi 1. Bersihkan ikan mas dan lumuri dengan perasan air jeruk nipis. Diamkan selama 15 menit agar ikan lebih segar. 2. Rebus air dalam panci hingga mendidih. Masukkan serai, daun jeruk purut, lengkuas, dan daun salam. Aduk perlahan agar aroma bumbu keluar. 3. Masukkan ikan mas ke dalam panci berisi air mendidih. Masak selama 10-15 menit hingga ikan matang dan terasa empuk. 4. Tambahkan cabai merah, tomat, gula merah, garam, dan air secukupnya. Aduk rata dan masak selama 5 menit hingga semua bumbu tercampur dengan baik. 5. Angkat pindang ikan mas dari panci dan sajikan dalam mangkuk. Hidangan pindang ikan mas siap disantap. Saran Penyajian Pindang ikan mas dapat disajikan dengan nasi hangat dan sambal terasi. Untuk menambah cita rasa, kamu juga dapat menambahkan irisan daun bawang dan seledri sebagai hiasan. Selain itu, kamu juga dapat menambahkan irisan jeruk nipis untuk memberikan rasa segar pada hidangan ini. Selamat menikmati pindang ikan mas khas Sunda yang lezat!

Baca artikel selengkapnya di Resep Pindang Ikan Mas Khas Sunda - Resep Nasional
https://www.resepnasional.com/resep-pindang-ikan-mas-khas-sunda/

 
















seblak (bahasa Sundaᮞᮨᮘᮣᮊ᮪translit. seblakpengucapan bahasa Sunda: [səblak]) adalah masakan khas Sunda yang berasal dari wilayah Parahyangan dengan cita rasa gurih dan pedas. Seblak umumnya terbuat dari kerupuk yang terdiri dari bawang putih dengan kencur.[1] Dalam Kamus Basa Sunda (2006) dijelaskan bahwa seblak, nyeblak: rasa haté dina waktu inget kana balai (ingat pada sesuatu yang kurang enak di hati sehingga hati seperti tersengat)[2]. Kata seblak sendiri juga merupakan singkatan dari segak dan nyegak. Kedua istilah tersebut berasal dari bahasa Sunda yang artinya lebih kurang “menyengat”. Segak dan nyegak dalam rasa seblak dicirikan dengan penggunaan kencur [3]

Asal usul dan kepopuleran[sunting | sunting sumber]

Seblak yang mulai populer sekitar tahun 2000-an di Bandung, diduga di Garut dan Cianjur Selatan sudah ada kuliner seperti seblak sebelum zaman kemerdekaan yang dikenal dengan nama kurupuk léor (karena teksturnya yang ngaléor/lemas). Konon, makanan ini lahir saat krisis pangan yang melanda selatan Parahyangan akibat dari penjajahan. Namun tidak ada catatan atau sumber yang jelas mengenai sejarah dari kuliner kurupuk léor.

Jauh sebelum populer, pada tahun 1930 di Sumpiuh, BanyumasJawa Tengah telah ada kuliner mirip Seblak yang bernama kerupuk godog (kerupuk udang yang direbus dengan diberi bumbu). Hanya saja, kerupuk godog memakai kerupuk udang dan tidak menggunakan kencur sebagai bumbunya, kerupuk godog juga punya sensasi kenyal seperti seblak, terlebih disajikan bersama bumbu kacang sebagai sambalnya. [4] Seblak yang populer di Bandung menggunakan kerupuk oren dengan bumbu cikur khas Sunda dan disajikan dengan kuah pedas

Seblak kini menjadi makanan jajanan jalanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat. Seiring berkembangnya tren jajanan tradisional dan kaki lima, seblak tidak hanya disajikan dengan isian aslinya. Seblak berkembang menjadi makanan yang modern dan berhasil menarik perhatian. Makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan juga kemasan penjualan.















 Jawa Barat memiliki banyak makanan khas, mulai dari nasi liwet, karedok, cimplung, hingga ayam goreng. Di antara banyak makanan khas Sunda yang populer, salah satu hidangan yang yang tak boleh dilewatkan adalah ulukuteuk leunca. Seperti kebanyakan makanan khas Sunda lainnya, resep ulukuteuk leunca tidak perlu banyak waktu untuk diolah.

Ulukuteuk leunca terdiri dari dua bahan utama yakni leunca dan oncom. Leunca merupakan sayuran berbentuk bulat kecil seperti kacang polong. Di Jawa, sayuran ini disebut sebagai ranti, sedangkan di Maluku disebut sebagai bobosa. Leunca memiliki rasa sedikit pahit, tapi tetap nikmat disantap langsung sebagai lalapan. Pada resep ulukuteuk leunca ini, kita tumis leunca, oncom, dan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, daun salam, serai, dan cabai. Waktu memasaknya tak sampai satu jam. Kepraktisan hidangan ini cocok untuk kamu yang tak punya banyak waktu di dapur.

Nah, agar tekstur leunca tetap renyah dan tidak lembek, masukkan leunca di bagian terakhir ya. Tak perlu memasaknya lama-lama, karena salah satu ciri khas hidangan sayuran khas Sunda adalah kesegarannya. Yuk, kita simak resep ulukuteuk leunca berikut ini!

Bahan

4
Porsi

200
g oncom yang sudah dicuci bersih dan dikikis bagian luarnya, hancurkan
200
g leunca
3
lembar daun salam
4
cm lengkuas, memarkan
2
batang serai, memarkan
300
ml air
1
batang bawang daun, iris
1
sdt garam
50
g daun kemangi
3
sdm minyak, untuk menumis

Bumbu halus

10
buah cabai rawit merah
5
buah cabai merah keriting
8
butir bawang merah
3
siung bawang putih
4
cm kencur

 






Resep Sayur Asem Khas Sunda

Siang hari paling cocok makan sayur asem segar. Berikut resep selengkapnya, dijamin bikin nagih! #userstory
Bahan-bahan
  • 1 buah jagung manis potong sesuai selera
  • 1/2 buah pepaya mentah, kupas kulit dan potong kecil-kecil
  • 3 buah kacang panjang
  • Segenggam melinjo
  • Segenggam daun melinjo
  • Segenggam kacang tanah
  • 2 lembar daun salam
  • 3 sdm air asam jawa
  • 3 cm lengkuas memarkan
  • 3 cm lengkuas memarkan
  • Bumbu Halus:
  • 1 sdt terasi bakar
  • 1 sdm gula merah yang sudah di sisir
  • 1/2 sdt garam
  • 6 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 3 buah cabai merah keriting
  • 2 buah cabai rawit merah (opsional saja)
Langkah-langkah
  1. Rebus air hingga mendidih, kemudian masukan melinjo,jagung, dan pepaya mentah. Setalah sayur cukup empuk, masukan bumbu halus, air asam, daun salam dan lengkuas.
  2. Masukkan kacang panjang, masak hingga layu. Koreksi rasa sayur asem. Tunggu hingga semua sayur matang dengan sempurna. Sayur asem Sunda siap dihidangkan.
Itulah resep sayur asem Sunda yang dapat kalian coba. Selain bahan di atas, kalian dapat menambahkan sayuran jenis lain lho! Cita rasa sayur asem Sunda yang enak dijamin bikin kalian ketagihan






Empal gentong merupakan kuliner khas Cirebon. Hidangan ini tampak seperti gulai. Kuahnya berwarna kekuningan serta menggunakan daging sapi sebagai isiannya. Cita rasanya gurih, sementara tekstur kuahnya kental karena menggunakan santan. Empal gentong juga bisa ditambah dengan jeroan seperti hati, usus, dan babat. Secara tradisional, empal gentong dimasak dengan kayu bakar. Wadah untuk memasak hidangan ini terbuat dari tanah liat yang disebut gentong. Dari wadah tersebutlah muncul istilah empal gentong. Sebagai pelengkap, empal gentong juga disajikan bersama dengan taburan daun bawang dan kerupuk.

Resep empal gentong empuk Bahan 500 gram daging sapi 500 gram jeroan sapi 1 liter santan sedang 1,5 liter air untuk merebus daging 2 lembar daun salam 2 batang serai, memarkan 4 cm kunyit, bakar 4 cm jahe, bakar 2 butir kapulaga 2 butir cengkih 1 ruas jempol lengkuas, memarkan 1 cm kayu manis Garam, gula, dan kaldu sapi bubuk secukupnya Baca juga: Cara Bikin Santan Cair, Bisa untuk Rendang dan Aneka Masakan Bumbu halus 10 butir bawang merah 6 siung bawang putih 4 butir kemiri, sangrai 2 cm kunyit, bakar 2 cm jahe 1 sdt merica butiran Bahan pelengkap Cabai bubuk Bawang merah goreng Kucai, iris Baca juga: Cara Rebus Daging Tanpa Presto, Hemat Gas dan Hasil Empuk

Minggu, 02 Juni 2024




 
Satai biasanya identik dengan olahan makanan berbahan dasar daging ayam atau kambing yang dipotong kecil lalu ditusuk bertumpuk. Namun ternyata makanan yang disebut satai bukan hanya terbuat dari ayam atau kambing saja. Siapa sangka jika ikan bandeng juga bisa dibuat menjadi satai. Seperti satai bandeng atau sate bandeng khas Banten.

Sate bandeng merupakan makanan khas yang berasal dari Banten, tepatnya dari Serang. Seperti olahan satai pada umumnya, sate bandeng juga menggunakan tusukan bambu sebagai ciri khasnya. Ciri khas lain dari olahan makanan ini adalah daging bandeng yang ditusukkan ke bambu berbentuk utuh seperti ikan bandeng namun isi ikan bandengnya tidak bertulang. Selain itu, cita rasa gurih dan kaya rempah juga menjadi keunikan sekaligus keunggulan makanan daerah ini.

Sate bandeng bisa menjadi solusi bagi siapa saja yang menggemari bandeng namun tak mau repot dengan durinya yang banyak dan halus. Seperti kisah awal mula ditemukannya menu sate bandeng pada masa Kesultanan Banten. Kisah ini terjadi pada masa Sultan Maulana Hasanuddin kisaran tahun 1552-1570 M.

Dahulu, Sang Sultan sedang ingin memakan bandeng kesukaannya bersama para tamu dan petinggi kesultanan Banten. Juru masak kala itu merasa bingung lantaran bandeng merupakan ikan yang banyak durinya. Ia berpikir jika bandeng diolah seperti biasa tentu akan membuat susah Sultan maupun tamu kerajaan yang hadir.

Akhirnya juru masak yang tidak diketahui identitasnya itu pun mendapat ide untuk mengeluarkan tulang dan duri ikan bandeng tanpa merusak kulitnya. Setelah itu, daging bandeng dihaluskan bersama rempah-rempah dan bumbu pilihan. Daging yang telah diolah dimasukkan kembali ke kulit dan kepala ikan bandeng agar tetap menyerupai wujud aslinya. Terakhir, olahan bandeng tersebut ditusukkan ke bambu lalu dibakar.

Sultan dan para petinggi kerajaan tentu sangat suka dengan olahan bandeng menjadi sate bandeng. Sehingga sejak saat itulah sate bandeng menjadi makanan favorit keluarga Kerajaan Banten. Bahkan saat itu sate bandeng merupakan makanan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh para sultan dan keluarganya saja.

Kini, sate bandeng semakin berkembang dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Meski cukup sulit dalam membuat sate bandeng, namun cita rasanya yang nikmat membuat orang-orang rela bersusah payah membuatnya. Jika tidak ingin repot membuat, sate bandeng banyak ditemui di toko oleh-oleh yang ada di Kota Serang, Banten. (kholi/red)

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts